Jasa Pembuatan Kaligrafi, peralatan Kaligrafi dan Pelatihan Kaligrafi
Jasa Pembuatan Kaligrafi Masjid,Musholla,dan Tempat Ibadah Islami
Jasa Pembuatan Kaligrafi berkwalitas dan profesional
kami melayani pembuatan Kaligrafi dengan berbagai macam media dengan bahan yang berkwalitas, yang dikerjakan oleh tim yang berpengalaman dibidang seni kaligrafi serta bersertifikasi resmi dari Lembaga kaligrafi Alquran
melayani kursus,pripat,pelatihan kaligrafi serta kami menyediakan peralatan penunjang untuk membuat tulisan kaligrafi, dan ATK, kebutuhan MTQ cabang lomba Kaligrafi , seperti spidol ,tinta, cat,kuas,kertas, kanvas dll, serta menerima pesanan souvenir kaligrafi,kado pernikahan, kado lahiran,wisuda, dan acara lainnya.
Kaligrafi profesional adalah seni menulis yang indah dan rapi dengan menggunakan berbagai teknik dan alat tulis. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk menjadi kaligrafer profesional:
Aspek Penting Kaligrafi Profesional
Teknik dasar: Menguasai teknik dasar kaligrafi, seperti penggunaan pena, kuas, dan tinta.
Pemilihan font: Memilih font yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kaligrafi.
Komposisi: Mengatur komposisi tulisan yang seimbang dan estetis.
Detail: Memperhatikan detail-detail kecil, seperti spasi, ukuran huruf, dan warna.
Alat dan Bahan Kaligrafi
Pena kaligrafi: Pena khusus yang dirancang untuk kaligrafi, dengan ujung yang runcing dan fleksibel.
Kuas kaligrafi: Kuas yang digunakan untuk membuat garis-garis yang lebar dan tebal.
Tinta kaligrafi: Tinta yang dirancang khusus untuk kaligrafi, dengan warna yang cerah dan tahan lama.
Kertas kaligrafi: Kertas yang dirancang khusus untuk kaligrafi, dengan tekstur yang halus dan tahan tinta.
Tips untuk Meningkatkan Kemampuan Kaligrafi
Latihan secara teratur: Latihan secara teratur untuk meningkatkan kemampuan dan kecepatan menulis.
Mempelajari teknik baru: Mempelajari teknik baru dan mencoba berbagai gaya kaligrafi.
Mengikuti inspirasi: Mengikuti inspirasi dari kaligrafer lain dan mencari referensi untuk meningkatkan kemampuan.
Mengembangkan gaya sendiri: Mengembangkan gaya kaligrafi sendiri yang unik dan khas.
Dengan memahami aspek-aspek penting kaligrafi profesional dan terus berlatih, Anda dapat meningkatkan kemampuan kaligrafi dan menjadi kaligrafer profesional yang handal.
Kaligrafi kubah adalah salah satu bentuk dekorasi yang digunakan pada kubah masjid atau bangunan lainnya. Kaligrafi kubah biasanya menggunakan tulisan Arab yang indah dan rapi, dengan motif-motif yang khas seperti motif bunga, daun, dan geometris.
Ciri Khas Kaligrafi Kubah
Tulisan Arab yang indah: Kaligrafi kubah menggunakan tulisan Arab yang indah dan rapi, dengan garis-garis yang lurus dan proporsional.
Motif-motif khas: Kaligrafi kubah biasanya menggunakan motif-motif khas seperti motif bunga, daun, dan geometris.
Penggunaan warna: Kaligrafi kubah seringkali menggunakan warna-warna yang cerah dan indah, seperti emas, perak, dan hijau.
Penggunaan teknik ukir: Kaligrafi kubah dapat menggunakan teknik ukir untuk membuat motif-motif yang lebih rumit dan indah.
Contoh Kaligrafi Kubah
Kubah Masjid Al-Haram di Mekah: Kubah Masjid Al-Haram di Mekah memiliki kaligrafi yang indah dan rapi, dengan motif-motif khas seperti motif bunga dan daun.
Kubah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem: Kubah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem memiliki kaligrafi yang indah dan rapi, dengan motif-motif khas seperti motif geometris.
Kubah Masjid Istiqlal di Jakarta: Kubah Masjid Istiqlal di Jakarta memiliki kaligrafi yang indah dan rapi, dengan motif-motif khas seperti motif bunga dan daun.
Teknik Membuat Kaligrafi Kubah
Teknik ukir: Kaligrafi kubah dapat dibuat menggunakan teknik ukir, dengan menggunakan alat seperti gergaji atau pahat.
Teknik cat: Kaligrafi kubah dapat dibuat menggunakan teknik cat, dengan menggunakan cat yang cerah dan indah.
Teknik mosaik: Kaligrafi kubah dapat dibuat menggunakan teknik mosaik, dengan menggunakan potongan-potongan kecil dari bahan seperti keramik atau kaca.
Kaligrafi Mushaf adalah seni kaligrafi yang digunakan untuk menulis Al-Qur’an dengan cara yang indah dan rapi. Kaligrafi Mushaf memiliki beberapa ciri khas, antara lain:
Ciri Khas Kaligrafi Mushaf
Tulisan yang indah: Kaligrafi Mushaf menggunakan tulisan yang indah dan rapi, dengan garis-garis yang lurus dan proporsional.
Penggunaan warna: Kaligrafi Mushaf seringkali menggunakan warna-warna yang cerah dan indah, seperti emas, perak, dan hijau.
Hiasan dan ornamen: Kaligrafi Mushaf seringkali dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah, seperti motif bunga, daun, dan geometris.
Penggunaan kertas yang berkualitas: Kaligrafi Mushaf biasanya menggunakan kertas yang berkualitas tinggi dan memiliki tekstur yang halus.
Teknik Kaligrafi Mushaf
Tulisan tangan: Kaligrafi Mushaf biasanya ditulis dengan tangan menggunakan pena atau kuas.
Penggunaan stempel: Kaligrafi Mushaf juga dapat menggunakan stempel untuk membuat tulisan yang lebih rapi dan seragam.
Penggunaan cat air: Kaligrafi Mushaf dapat menggunakan cat air untuk membuat warna-warna yang cerah dan indah
Contoh Kaligrafi Mushaf
Mushaf Al-Qur’an yang ditulis oleh Ibn Muqla: Ibn Muqla adalah seorang kaligrafer terkenal yang hidup pada abad ke-10 M. Ia menulis Mushaf Al-Qur’an dengan tulisan yang indah dan rapi.
Mushaf Al-Qur’an yang ditulis oleh Ibn al-Bawwab: Ibn al-Bawwab adalah seorang kaligrafer terkenal yang hidup pada abad ke-11 M. Ia menulis Mushaf Al-Qur’an dengan tulisan yang indah dan rapi.
Mushaf Al-Qur’an yang ditulis oleh kaligrafer modern: Banyak kaligrafer modern yang menulis Mushaf Al-Qur’an dengan tulisan yang indah dan rapi, menggunakan teknik-teknik yang modern dan tradisional.
Teruntuk Ytc. Para Kaligrafer LEMKA Penulis Mushaf Nusantara di- Seluruh Indonesia
Salam, Sangat membahagiakan dan wajib kita syukuri, dlm miladnya yg ke-40, Lemka siap meluncurkan القرآن الكريم Mushaf Nusantara dg biaya dan fasilitas sepenuhnya dari Kementerian Agama RI. Via seleksi dan penawaran, terpilih 365 khattat hebat Lemka, angka yg dinasabkan kpd jumlah hari setahun dan merujuk kepada keunggulan mushaf ini, selain istimewa karena ditulis tercepat di dunia dg keunggulan ragam hiasnya yg mengkombinasikan 38 corak iluminasi Daerah di seluruh Provinsi Indonesia yg belum ada dalam tradisi mushaf² lain di seluruh dunia. Karena itu, penulisan Mushaf Nusantara sukses masuk Musium Rekor Indonesia (MURI) dg 3 kategori keunggulannya, yaitu: 🟢 Ditulis serentak di 29 Provinsi dan tercepat di dunia (10 jam dlm 1 hari) 🟣 Ditulis oleh penulis terbanyak di dunia (365 kaligrafer Lemka) 🟠 Menampilkan ragam iluminasi terbanyak di dunia.(terambil dari 38 Provinsi Indonesia). Oleh karena itu, saya hanya ingin berpesan: “Tulislah mushaf itu dg ikhlas lillahi ta’ala. Tulislah dg tidak memikirkan kesulitan teknik bahkan tanpa menghitung keuntungan materinya,” karena mushaf ini sejak awal diniatkan sebagai puncak dedikasi Lemka dan amal jariah monumental yg akan dikenang sepanjang masa. Yg harus diingat, bahwa “Penulis Al-Qur’an adalah manusia pilihan yg mendapat kesempatan terbaik dalam hidupnya”. “Anugerah emas-berlian” ini oleh Muhammad Tohir ibnu Abdil Qadir Al-Kurdi Al-Makki Al-Khattat disebut-sebut dg istilah: فماهى إلاموهبة إلهية،يخص الله بهامن يشاء من عباده “Tiada lain, dia adalah anugerah Ilahi, yg Allah khususkan kpd sesiapa yg dikehendaki dari hamba-Nya.” Bahkan, saking kagumnya kpd penulis hebat mushaf AlQur’an, Al-Kurdi yakin: يكتب ماشاءالله أن يكتب “Dia menulis atas kehendak Allah untuk menulis.” Sebabnya? : 🌎 Tidak semua orang bisa menulis Al-Qur’an. 🟣 Tidak semua khattat atau pelukis kaligrafi dianugerahi kesempatan menulis Al-Qur’an. 🟠 Tidak semua penulis Al-Qur’an sanggup menyelesaikan pekerjaannya sampai akhir. Beberapa kaligrafer Lemka seperti Ust. Hawi Hasan dan Ust. Isep Misbah berhasil menulis Al-Qur’an. Saya pun pernah menulis 4 buah mushaf (salahsatunya ditulis berdua, karena yg satunya tidak sanggup melanjutkannya). Semoga, Mushaf Nusantara seutuhnya menjadi “salahsatu bentuk amal jariyah” yg disebutkan Nabi Saw, walaupun person² penulisnya hanya kebagian menulis 1-2 safhah saja. Karena anjuran “menulis mushaf” mirip² anjuran “membangun masjid”. Kata Nabi SAW, “Bangunlah masjid walaupun hanya sebesar sarang burung!” Duuuuuh, supaya kita jangan sampai tidak pernah berpartisipasi membangun masjid. Kita pun, dalam hidup kita, jangan sampai tidak pernah menulis mushaf Al-Qur’an, walaupun hanya beberapa halaman saja. Jika القرآن الكريم Mushaf Nusantara adalah warisan, maka inilah warisan paling berharga dg imbalannya yg paling berharga, seperti kata Nabi SAW: من كانت ميراثه الدفاتروالمحابر غفرله. “Barangsiapa yg warisan peninggalannya kertas dan tinta, dia akan diampuni Allah.”
Mari kita tengok ke belakang. الخطاطون البارعون , para master kaligrafi, dulu, membuktikan kedigjayaan dan khidmahnya dg menulis Al-Qur'an. Seolah, seorang khattat belum direken apa² kalau belum pernah menulis 1 pun mushaf Al-Quran. Ini yg patut dicontoh oleh kita. Maka muncullah nama² khattat yg menulis Al-Qur'an ber-ulang². Dari 66 nama, kita sebut beberapa di antaranya:
● Muhammad bin Umar Arab Zadah menulis 1.000 mushaf. ● Muhammad bin Ahmad Al-Kaisari menulis 500 mushaf. ● Mustafa Hilmi 200 mushaf. ● Mustafa Raqim 100 mushaf ● Darwisy Ali 88 mushaf ● Ibnu Bawwab 64 mushaf ● Hamdullah Al-Amasi 47 mushaf ● Ahmad Al-Suhrawardi 33 mushaf ● Al-Hafizh Usman 25 mushaf ● Muhammad Rasim 60 mushaf ● Syeikh Abdul Aziz Al-Rifa’i 15 mushaf ● Ismail Afandi 44 mushaf ● Syeikh Ali Badawi 3 mushaf ● Alwazir Ibnu Muqlah 2 mushaf. Angka 1.000, tentu saja, dituduh mubalaghah alias berlebihan atau keterlaluan. Kitab تحفة الخطاطين mencoba menghitung. Kalau Ibnu Umar bekerja nulis mushaf sepanjang 50 tahun, setiap bulan menulis 1 mushaf tanpa henti, maka akan menghasilkan 600 mushaf. Ini masih perlu disempurnakan jadi 1.000 mushaf dg tambahan waktu 33 tahun. Belum menghitung waktu sejak lahirnya atau waktu sakit dan halangan lainnya. Tetapi kalau dibandingkan dg ulama ahli sejarah Ibnu Khaldun yg mengarang seumur hidup dan hanya 3 hari tidak mengarang selama hidupnya (yaitu 1 hari waktu ayahnya meninggal, 1 hari waktu dia sakit, dan 1 hari waktu dia menikah), maka Kisah 1.000 Mushaf itu masuk akal. Tetapi, kita tidak akan terus membincang jumlah mushaf Al-Qur’an yg harus kita tulis. Dengarlah, seolah panggilan dari kejauhan itu terus menggema:
🌐 “Bangunlah masjid walaupun hanya sebesar sarang burung!” 🟠 “Tulislah mushaf Al-Qur’an walaupun hanya 1–2 halaman!”
Wassalam,
Dr. H. Didin Sirojuddin AR, MAg. Jakarta-Sukabumi, 13032025